RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Prabowo Subianto ternyata sudah lama belajar membaca Al Quran. Sudah lama pula capres nomor urut 2 ini mempunyai guru ngaji. Lewat guru itu, dia belajar mengaji sejak 1998 saat tinggal di Yordania—jauh sebelum dia ikut kontestasi Pilpres. Prabowo belajar ke Ustaz Ansufri Idrus Sambo.
Seperti dikutip dari kumparan.com, Ustaz Sambo merupakan guru mengaji Prabowo. Untuk itu Ustad Sambo lalu bercerita bagaimana awal mula menjadi guru mengaji Prabowo saat di Yordania.
Pada 1998, Prabowo terbang dan tinggal di Yordania. Kebetulan kala itu Sambo juga berada di Yordania guna menuntut ilmu.Dia kemudian diminta Ketua Umum Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISD) saat itu, almarhum Ahmad Margono, mengajari Prabowo mengaji.
“Pertemuan kadang seminggu sekali, kadang dua minggu sekali. Pertemuannya sekitar 3 jam,” kata Sambo.
Prabowo belajar mengaji dan bahasa Arab dari Sambo. Belajar juga diisi dengan perbincangan ringan.
“Waktu itu belajar baca Iqro walaupun belum sampai Quran, tapi sudah bisa kalimat sambung. Belajar mengajinya sekitar 8 bulanan, kira-kira sampai 20 kali pertemuan dan itu intens,” tambah dia.
Selama mengajari Prabowo mengaji, saat itu Prabowo hampir berusia 50 tahun. Meski usia sudah separo abad, mantan Danjen Kopassus itu tak malu belajar. Kala salah membaca dan diminta mengulang, Prabowo tak sungkan.
“Beliau rendah hati dan orangnya komitmen serta terus terang,” kata Sambo.
Informasi lainnya, Sambo menerangkan, Prabowo memiliki komitmen pada umat Islam di Indonesia. Dalam perbincangannya di sela mengaji, Prabowo ingin umat Islam bisa maju.
“Pak Prabowo berbicara bahwa umat Islam adalah mayoritas di negeri ini, kalau umat Islam kuat maka Indonesia akan kuat, sebaliknya jika umat Islam lemah maka Indonesia akan lemah,” tutup dia.
Substansinya Membumikan
Karena itu tidak benar isu yang dilempar kubu petahana yang menyebutkan Prabowo diragukan karena tidak bisa mengaji. Pegiat anti korupsi Emerson Yuntho juga sempat melontarkan ajakan mendukung tes baca Al Quran bagi capres 2019 yang beragama Islam yakni antara Jokowi dan Prabowo.
Saat itu mantan Ketua MK Mahfud MD, membalas bahwa substansi masalah bukan hanya soal bisa atau tidak bisa membaca Quran tetapi bagaimana menghayati dan membumikan pesan Quran bahwa Islam adalah rahmat untuk seluruh alam.
”Kalau itu, tak usah ada tes membaca tapi lihat track record setiap calon sudah cukup.” kata Mahfud.